1. Kenali Masalah Anda
Ini mungkin terdengar
aneh (terbaca kali, bukan terdengar). Masa kita punya masalah nggak tahu
masalahnya apa?, Tapi itu memang
terjadi,. Banyak orang yang pusing dan ketika ditanyai masalahnya, ternyata
masalahnya hanya hal yang kecil yang dianggap oleh penanya mudah diselesaikan,.
Sebagai contoh misalnya statistik blog
nggak naik-naik(halah!, curhat deh!). Sang admin merasa sangat kesal karena ia
merasa sudah menyajikan yang terbaik menurutnya dan ternyata blognya nggak
laku-laku(waduh-waduh),. Ketika dia meminta bantuan ke temannya, jawaban
temannya seperti ini “halah, ngapain gitu aja dipikirin,. pokoknya kan punya
blog,.” Nah lo, si Admin merasa belum puas dengan jawaban itu, padahal
sebenarnya jawaban itu adalah solusi yang sangat sederhana yang ampuh,. Kan
masalahnya cuma itu, dan admin sebenarnya tidak punya target atau acuan apapun
untuk blognya,. Yap, SEBAGIAN PERMASALAHAN SEBENARNYA BERASAL DARI
PEMIKIRAN KITA SENDIRI, dan kita sulit untuk menyadari hal itu.
2. Cari Akar Permasalahan
Yang ini biasa dilakukan ketika menghadapi masalah yang agak serius,. Memang suatu problem yang kecil akan
menjadi sangat menjengkelkan kalu terus menerus terjadi tanpa menemui
penyelesaian, meskipun gangguannya tidak seberapa,. Anda harus meemukan pokok
permasalahannya,. Misalnya dalam blogging ada komentar seperti ini,. “mas, kok
komentarku pending ya?,” lalu “eh, approve komentarku dong,.” dan “sombong
sekali komentar saja pakai moderasi segala,.” dan cara Anda mengatasinya adalah
menyetujui komentar itu kemudian membalasnya “maaf mas mbak, ini sudah saya
setujui” “bukannya sombong mbak, itu memang default seperti itu”,. Anda bisa
saja mengatasi komplain seperti itu dengan menyetujui satu persatu dan meminta
maaf karena ketidaknyamanan yang terjadi,. Namun kalau Anda mau mencari akar
permasalahan sehingga hal tersebut tidak terjadi lagi, tentu saja Anda mengubah
setting diskusi sehingga komentar-komentar yang datang tidak perlu meminta
persetujuan Anda,. Dan masalah terselesaikan tanpa kambuh lagi, ya nggak?,
Weitz, ini cuma permisalan saja, intinya mencari akar permasalahan sangat
penting agar masalah tersebut dapat selesai dengan tuntas,.
3. Fokuslah Pada Solusi
Ketika Anda menjumpai suatu masalah, biasanya dialog dalam pikiran Anda seperti
ini,. “Aduh, pulsaku habis, nggak bisa sms deh,.” “Ban kurang ajar, mau malming
gini pake bocor segala” dan lain sebagainya,. Sadarkah Anda kalau dialog
seperti itu adalah penguatan terhadap masalah Anda sendiri?, Kenapa?, karena
yang Anda pikirkan adalah masalahnya, bukan solusinya,. Coba kalau dialog dalam
pikiran Anda seperti ini, “Aduh pulsa habis, beli ah,.. nitip temen ah,..
berhenti smsan dulu lah,.. hutang dulu lah(lhoo?,)” “Ban bocor, tambal ban
dimana ya?,. pinjem motor temen ah,. Jalan kaki ah,. Minggu depan lah,.” Nah,
dengan memikirkan solusi, maka masalah yang sepertinya sulit kan bisa ketemu
solusinya?,
4. Ubah sudut pandang Anda
Yang ini mungkin lebih ke permisalan dan kondisional saja,. Ketika seseorang
menghadapi masalah, orang tersebut akan merasa terbebani dan kadang merasa
tidak berdaya dengan masalah tersebut. Hal tersebut dikarenakan tekanan
psikologis yang berhubungan dengan mental seseorang,. Mungkin Anda pernah dalam
suatu kondisi dimana Anda melihat teman Anda yang mendapatkan suatu masalah,.
Disitu Anda bertanya apa masalahnya dan Anda dapat dengan mudah menemukan
solusi atau Anda merasa hal tersebut bukanlah masalah yang rumit, tinggal gini,
trus gitu, selesai deh, ngapain bingung,. Kenapa hal tersebut terjadi?, karena
saat itu bukan Anda yang menghadapi masalah itu, tapi teman Anda, sehingga yang
mendapat tekanan adalah teman Anda,. Selain itu Anda dapat lebih menggunakan logika,
karena tidak merasa terbebani oleh masalah tersebut,.
Jadi, ketika Anda mendapat suatu masalah, mintalah pendapat orang lain(tentunya
semua solusi difilter dulu),. Atau kalau Anda bisa, posisikan diri Anda sebagai
orang yang lain dan nasehati diri Anda sendiri,.
5. Refreshing
Nah, untuk yang satu ini, beberapa orang akan menganggap refreshing merupakan
salah satu bentuk pelarian dari masalah,. Namun, kalau pikiran kita sendiri
penat, pusing, buntu(halah!) bagaimana kita bisa menyelesaikan masalah?, sedangkan
penyelesaian itu sendiri memerlukan pikiran sehat dan logis,. Refreshing sangat
diperlukan apabila Anda menemui hal yang sangat rumit, dengan tujuan agar pikiran kita tidak
terbebani, serta menemukan solusi dengan pemikiran yang lebih jernih,. Hal ini
dapat dilakukan dengan cara sederhana misalnya keluar menghirup udara segar,
melakukan hal yang Anda suka, dan lainnya dengan cara Anda sendiri.