MANUSIA DAN KEINDAHAN
Berasal dari kata indah yang artinya adalah bagus, cantik, elok,
molek, permai, dan sebagainya.Keindahan merupakan suatu konsep abstrak
yang tidak dinikmati karena tidak jelas.Keindahan identik dengan
kebenaran, keduanya memiliki citra yang sama yaitu abadi dan mempunyai
daya tarik selalu bertambah. Keindahan bersifat universal tidak terikat
dengan perseorangan, waktu, dan tempat, selera, mode , kedaerahan atau
lokal.
Manusia setiap waktu memperindah diri, pakaian,
rumah, kendaraan dan sebagainya agar segalanya tampak mempesona dan
menyenangkan bagi yang melihatnya. Semua ini menunjukkan betapa manusia
sangat gandrung dan mencintai keindahan. Seolah-olah keindahan termasuk
konsumsi vital bagi indera manusia. Tampaknya kerelaan orang
mengeluarkan dana yang relatif banyak untuk keindahan dan menguras
tenaga serta harta untuk menikmatinya, seperti bertamasya ke tempat yang
jauh bahkan berbahaya, hal ini semakin mengesankan betapa besar fungsi
dan arti keindahan bagi seseorang. Agaknya semakin tinggi pengetahuan,
kian besar perhatian dan minat untuk menghargai keindahan dan juga
semakin selektif untuk menilai dan apa yang harus dikeluarkan untuk
menghargainya, dan ini merupakan kebanggaan tersendiri bagi orang yang
dapat menghayati keindahan.
Keindahan
Keindahan
adalah susunan kualitas atau pokok tertentu yang terdapat pada suatu
hal kulitas yang paling disebut adalah kesatuan (unity) keselarasan
(harmony) kesetangkupan (symmetry) keseimbangan (balance) dan
pertentangan (contrast).
Menurut luasnya pengertian keindahan dibedakan menjadi 3, yaitu :
1. Keindahan dalam arti luas
Keindahan dalam arti luas menurut para ahli, yaitu :
a. Menurut The Liang Gie keindahan adalah ide kebaikan
b. Menurut Pluto watak yang indah dan hukum yang indah
c. Menurut Aristoteles keindahan sebagai sesuatu yang baik dan juga menyenangkan
2. Keindahan dalam arti estetik murni
Yaitu pengalaman estetik seseorang dalam hubungan dengan segala sesuatu yang diserapnya.
3. Keindahan dalam arti terbatas
Yaitu yang menyangkut benda-benda yang dapat diserap dengan penglihatan yakni berupa keindahan bentuk dan warna
Nilai Estetik
Adalah nilai suatu benda yang menyebabkan menarik minat seseorang atausuatu golongan.
Nilai dibagi menjadi 2, yaitu :
1. nilai ekstrinsik : sifat baik suatu benda sebagai alat untuk sesuatu hal lainnya
2.
nilai intrinsik : sifat baik dari benda yang bersangkutan atau sebagai
suatu tujuan ataupun demi kepentingan benda itu sendiri.
Demikian banyaknya hasil seni budaya dengan menggunakan pendekatan
ekstrinsik dan pendekatan intrinsik melalui proses penghayatan kita
dapat mengetahui alasan mereka atau seniman menciptakan keindahan
melalui hasil seni. Kalau Bagong Kussudiarjo ditanya mengapa ia
menciptakan berbagai kreasi tarian baru yang menggambarkan kehidupan
nelayan, petani, buruh pabrik, tentu ada berbagai macam jawaban mungkin
ia ingin mengabadikan kegiatan masing-masing pekerjaan itu pada
zamannya. Karena kelak apabila teknologi maju memasuki wilayah itu
kegiatan mereka itu akan lain bentuknya. Atau mungkin ia ingin
menunjukkan kepada masyarakat bahwa keindahan itu tidak hanya dapat di
kota-kota saja, dan yang menggemari keindahan itu bukan hanya para
cendikiawan saja, tetapi di masyarakat, nelayan, buruh pabrik dan petani
yang setiap hari berjuang demi sesuap nasi-pun merindukan keindahan.
Teori estetika keindahan adalah Jean M. Filo dalam bukunya “Current
Concepts of Art” dikelompokkan dalam tiga kelompok besar, yaitu :
1.Kelompok yang berpendapat bahwa keindahan itu subjektif adanya.
Yakni
karena manusianya menciptakan penilaian indah dan kurang indah dalam
pikirannya sendiri. Barangkali pernah juga kita dengar pepatah “Des
Gustibus Non Est Disputandum” selera keindahan tak bisa diperdebatkan.
2. Kelompok yang berpendapat bahwa keindahan objektif adanya.
Yakni
karena keindahan itu merupakan nilai yang intrinsik ada pada suatu
objek, artinya seekor kupu-kupu memang lebih indah dari pada seekor
lalat hijau.
3. Kelompok yang berpendapat bahwa keindahan itu merupakan pertemuan antara yang subjektif dan yang objektif.
Artinya kualitas keindahan itu baru ada apabila terjadi pertemuan antara subjek manusia dan objek substansi.
H.
C Wyatt meneliti alasan-alasan yang biasa diberikan orang apabila
mereka mengatakan sesuatu itu indah, dan ia menemukan bahwa banyak
sekali orang menganggap sesuatu itu indah karena menyebabkan ia
bersosialisasi pada suatu yang pernah mengharukannya dahulu,
harapan-harapannya dan seterusnya. Ia menganggap alasan-alasan ini
sebagai alasan-alasan non estetik.
Kontemplasi dan Ekstansi
Kontemplasi
adalah dasar dalam diri manusia untuk menciptakan sesuatu yang indah
yang merupakan suatu proses bermeditasi merenungkan atau berpikir penuh
dan mendalam untuk mencari nilai-nilai, makna, manfaat dan tujuan atau
niat suatu hasil penciptaan.
Ekstansi adalah dasar dalam diri manusia untuk menyatakan, merasakan dan menikmati sesuatu yang indah.
Manusia menciptakan berbagai macam peralatan untuk memecahkan
rahasia gejala alami tersebut. Semuanya ini dilakukan dan hanya bisa
terjadi berdasarkan resep atau pemikiran pendahuluan yang dihasilkan
oleh kontemplasi. Siklus kehidupan manusia dalam lingkup pandangan ini
menunjukkan bahwa kontemplasi selain sebagai tujuan juga sebagai cara
atau jalan mencari keserba sempurnaan kehidupan manusia.
Keserasian
Keserasian berasal
dari kata serasi dan dari kata rasi, artinya cocok, kena benar, dan
sesuai benar. Kata cocok, kena dan sesuai itu mengandung unsur
perpaduan,Keserasian berasal dari kata serasi dan dari kata rasi,
artinya cocok, kena benar, dan sesuai benar. Kata cocok, kena dan sesuai
itu mengandung unsur perpaduan, pertentangan, ukuran, dan seimbang.
Keserasian
merupakan bagian atau yang dapat mewujudkan keindahan. Keserasian
mengandung unsur pengertian perpaduan , pertentangan, ukuran dan
seimbang.Perpaduan misalnya : Lagu atau nyanyian-nyanyian merupakan
unsur pertentangan antara suara tinggi-rendah, panjang-pendek,
keras-halus yang terpadu begitu rupa sehingga telinga kita dibuat asyik
mendengarkan dan hati kita pun merasa puas, tetapi apabila dalam
keasyikan itu tiba-tiba terdengar suara yang sumbang kita pun tentunya
akan merasa kecewa dalam hal lagu irama yang indah merupakan
pertentangan yang serasi.
Kehalusan
Kehalusan
dalam pengertian keindahan bagi manusia dimaksudkan sebagai sikap
lembut dalam menghadapi orang lain, lembut dalam mengucapkan kata-kata,
lembut dalam roman muka, lembut dalam sikap anggota badan lainnya. Hal
ini berarti menyangkut kesopanan dan atau keadaban dari sikap manusia
dalam pergaulannya baik dalam masyarakat kecil mapun dalam masyarakat
luas.
Unsur-unsur atau bagian yang dapat melahirkan sikap halus atau kasar adalah :
a. Anggota Badan
Menurut
Alex Gunur dalam bukunya yang berjudul “Etika” menjelaskan bahwa
anggota badan yang melahirkan sikap kehalusan atau kasar ialah kaki,
tangan, kepala, bahu, mulut, bibir, mata, roman muka orang yang
kesadaran etisnya tinggi sikap-sikap kakinya dikendalikan sebaik-baiknya
untuk tidak mengganggu atau merugikan orang lain.
b. Bahasa
Tentang
perkataan Alex Gunur menjelaskan bahwa perkataan yang tersusun dalam
kalimat-kalimat adalah merupakan ungkapan atau gambaran isi hati, maksud
keingainan, pendapat/buah pikiran atau sikap kita terhadap orang lain.
Orang
yang kesadaran etisnya tinggi bisa memilih kata-kata yang sopan dan
penyusunannya juga teratur serta pandai mengatur dan mengendalikan nada
irama atau alun suara dalam mengungkapkan isi hati, keinginan atau buah
pikiran.
c. Bagian-Bagian Rohaniah
Ada tiga unsur rohaniah yang melahirkan sikap, yakni :
>Pikiran
Dengan
pikiran manusia dapat menciptakan pengetahuan, gagasan, pendapat, ide,
daya upaya atau akal, teori, pertimbangan, renungan, kesadaran,
kebijakan dan sebagainya. Semua itu dapat melahirkan sikap seperti ingin
tahu, sikap mengerti, sikap sadar, sikap rasional, apa yang terkandung
dalam pikiran dan melahirkan sikap tertentu, misalnya orang yang sedang
kusut pikirannya akan tampak pada roman muka yang murung.
>Perasaan
Perasaan
mempunyai sifat yang sangat peka dalam menghadapi masalah-masalah hidup
yang timbul dalam hubungan pergaulan antara manusia, sebab itu perasaan
perlu dikendalikan dengan baik.
>Kemauan
Dengan
unsur kemauan manusia dapat menentukan pilihan berbuat atau tidak
berbuat sesuatu, berbuat baik atau berbuat tidak baik. Kemauan baik
sifatnya luhur dan tidak merugikan orang lain, sebaliknya kemauan buruk
akan merugikan orang lain dan dapat menyusahkan diri sendiri amupun
orang lain, baik yang menyangkut jiwa, jasmani maupun material, selain
itu juga ada kemauan keras, kemauan lunak dan kemauan lemah.
Keindahan menurut Romantik
Dalam buku An Essay on Man (1954), Erns Cassier mengatakan bahwa arti keindahan tidak bisa pernah selesai diperdebatkan.
Sumber : Wikipedia.com
: google.com