1. PENGERTIAN DAN ARTI
PENTING KOMUNIKASI
Pengertian
Komunikasi
Proses komunikasi pada hakikatnya merupakan
proses penyampain pesan
antar manusia baik
secara kelompok maupun secara individual dari satu pihak
kepada pihak lain.
Dalam proses penyampaian pesan tersebut juga mengandung
arti adanya pembagian
pesan (sharing of information) yang cenderung mengarah
ke pencapain titik
terentu sampai disepakatinya makna suatu pesan antar pihak-
pihak yang
berkomunikasi.
Pengertian komunikasi secara umum dapat
dilihat dari dua segi, yaitu :
1.
Pengertian Komunikasi Secara Etimologis
Secara etimologis (asal
usul kata), komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu
communication yang
berarti sama, dalam hal ini berarti membuat
kebersamaan makna dalam
suatu hal antara dua orang atau lebih.
Jadi komunikasi
berlangsung apabila antara orang-orang yang terlibat dalam
proses komunikasi itu
terdapat kesamaan makna mengenai suatu hal yang
dikomunikasikannya.
2.
Pengertian Komunikasi Secara Terminologis
Secara terminologis,
komunikasi berarti proses penyampain suatu pernyataan
oleh seseorang kepada
orang lain. Pengertian tersebut menjelaskan bahwa
komunikasi melibatkan
sejumlah orang dimana seseorang menyatakan sesuatu
kepada orang lain.
Onong Uchana Effendy
dalam bukunya Ilmu Komunikasi : Teori dan
Praktek, mengatakan
komunikasi pada hakekatnya adalah proses penyampaian
pikiran atau perasaan
oleh komunikator kepada kommunikan. Menurut Carl
I.Hovland dalam
buku Social Communication, komunikasi
adalah proses
bilamana seorang
individu (komunikator) mengoper stimulans (biasanya
lambang kata-kata)
untuk merubah tingkah laku individu lainnya (komunikan)
(Siahaan, 1991:3)
Sebuah definisi yang
dibuat oleh kelompok sarjana komunikasi yang
mengkhususkan diri pada
studi komunikasi antar manusia (human
communication) bahwa :
“ Komunikasi adalah suatu transaksi, proses simbolik
yang menghendaki
orang-orang mengatur lingkungannya dengan (1)
membangun hubungan
antar sesame manusia (2) melalui pertukaran informasi
(3) untuk menguatkan
sikap dan tingkah laku orang lain (4) serta berusaha
mengubah sikap dan
tingkah laku itu”. (Cangara, 2002:19).
2. JENIS DAN PROSES
KOMUNIKASI
PROSES KOMUNIKASI
Contoh model komunikasi yang sederhana digambarkan dibawah ini :
Pengirim—>Berita—>Penerima
Jika salah satu elemen komunikasi tidak ada maka komunikasi tidak akan berjalan. Ada komponen-komponen dalam komunikasi antara lain :
Pengirim(Sender=Sumber) adalah seseorang yang mempunyai kebutuhan atau informasi serta mempunyai kepentinga mengkomunikasikan kepada orang lain.
Pengkodean (Encoding) adalah pengirim mengkodean informasi yang akan disampaikan ke dalam symbol atau isyarat.
Pesan (Massage), pesan dapat dalam segala bentuk biasanya dapat dirasakan atau dimengerti satu atau lebih dari indra penerima.
Saluran (Chanel) adalah cara mentrasmisikan pesan, misal kertas untuk surat, udara untuk kata-kata yang diucapkan.
Penerima (Recaiver) adalah orang yang menafsirkan pesan penerima, jika pesan tidak disampaikan kepada penerima maka komunikasi tidak akan terjadi.
Penafsiran kode (Decoding) adalah proses dimana penerima menafsirkan pesan dan menterjemahkan menjadi informasi yang berarti baginya. Jika semakin tepat penafsiran penerima terhadap pesan yang dimaksudkan oleh penerima, Maka semakin efektif komunikasi yang terjadi.
Umpan balik (Feedback) adalah pembalikan dari proses komunikasi dimana reaksi kominikasi pengirim dinyatakan.
Didalam organisasi sangat membutuhkan komunikasi. Adapun jenis- jenis komunikasi dalam organisasai antara lain :
a. Komunikasi formal vs informal
Komunikasi formal adalah komunikasi yang mengikuti rantai komando yang dicapai oleh hirarki wewenang. Komunikasi informal adalah komunikasi yang terjadi diluar dan tidak tergantung pada herarki wewenang. Komunikasi informal ini timbul karena adanya berbagai maksud, yaitu
- Pemuasan kebutuhan manusiawi,
- Perlawanan terhadap pengaruh yang monoton dan membosankan,
- Keinginan untuk mempengaruhi perilaku orang lain,
- Sumber informasi hubungan pekerjaan.
Jenis lain dari komunikasi informasi adalah adalah dasas-desusyang secara resmi tidak setuju. Desas-desus ini juga mempunyai peranan fungsional sebagai alat komunikasi tambahan bagi organisasi.
b. Komunikasi ke bawah vs komunikasi ke atas vs komunikasi lateral
Komunikasi kebawah mengalir dari peringkat atas ke bawah dalam herarki. Komunikasi ke atas adalah berita yang mengalir darin peringkat bawah ke atas atas suatu organisasi. Komunikasi lateral adalah sejajar antara mereka yang berada tingkat satu wewenang.
c. Komunikasi satu arah dan dua arah
Komunikasi satu arah, pengirim berita berkomunikasi tanpa meminta umpan balik, sedangkan komunikasi dua arah adalah penerima dapat dan memberi umpan balik.
Bagaimanapun juga keefektifan komunikasi organisasi dipengaruhi beberapa factor diantaranya :
Contoh model komunikasi yang sederhana digambarkan dibawah ini :
Pengirim—>Berita—>Penerima
Jika salah satu elemen komunikasi tidak ada maka komunikasi tidak akan berjalan. Ada komponen-komponen dalam komunikasi antara lain :
Pengirim(Sender=Sumber) adalah seseorang yang mempunyai kebutuhan atau informasi serta mempunyai kepentinga mengkomunikasikan kepada orang lain.
Pengkodean (Encoding) adalah pengirim mengkodean informasi yang akan disampaikan ke dalam symbol atau isyarat.
Pesan (Massage), pesan dapat dalam segala bentuk biasanya dapat dirasakan atau dimengerti satu atau lebih dari indra penerima.
Saluran (Chanel) adalah cara mentrasmisikan pesan, misal kertas untuk surat, udara untuk kata-kata yang diucapkan.
Penerima (Recaiver) adalah orang yang menafsirkan pesan penerima, jika pesan tidak disampaikan kepada penerima maka komunikasi tidak akan terjadi.
Penafsiran kode (Decoding) adalah proses dimana penerima menafsirkan pesan dan menterjemahkan menjadi informasi yang berarti baginya. Jika semakin tepat penafsiran penerima terhadap pesan yang dimaksudkan oleh penerima, Maka semakin efektif komunikasi yang terjadi.
Umpan balik (Feedback) adalah pembalikan dari proses komunikasi dimana reaksi kominikasi pengirim dinyatakan.
Didalam organisasi sangat membutuhkan komunikasi. Adapun jenis- jenis komunikasi dalam organisasai antara lain :
a. Komunikasi formal vs informal
Komunikasi formal adalah komunikasi yang mengikuti rantai komando yang dicapai oleh hirarki wewenang. Komunikasi informal adalah komunikasi yang terjadi diluar dan tidak tergantung pada herarki wewenang. Komunikasi informal ini timbul karena adanya berbagai maksud, yaitu
- Pemuasan kebutuhan manusiawi,
- Perlawanan terhadap pengaruh yang monoton dan membosankan,
- Keinginan untuk mempengaruhi perilaku orang lain,
- Sumber informasi hubungan pekerjaan.
Jenis lain dari komunikasi informasi adalah adalah dasas-desusyang secara resmi tidak setuju. Desas-desus ini juga mempunyai peranan fungsional sebagai alat komunikasi tambahan bagi organisasi.
b. Komunikasi ke bawah vs komunikasi ke atas vs komunikasi lateral
Komunikasi kebawah mengalir dari peringkat atas ke bawah dalam herarki. Komunikasi ke atas adalah berita yang mengalir darin peringkat bawah ke atas atas suatu organisasi. Komunikasi lateral adalah sejajar antara mereka yang berada tingkat satu wewenang.
c. Komunikasi satu arah dan dua arah
Komunikasi satu arah, pengirim berita berkomunikasi tanpa meminta umpan balik, sedangkan komunikasi dua arah adalah penerima dapat dan memberi umpan balik.
Bagaimanapun juga keefektifan komunikasi organisasi dipengaruhi beberapa factor diantaranya :
1.
Saluran komunikasi formal
2.
Sruktur wewenang
3.
KOMUNIKASI EFEKTIF
Komunikasi efektif
bukan semata-mata bagaimana kita dapat menyampaikan pesan secara efektif, namun
jauh lebih penting lagi adalah bagaimana kita mendapatkan respon yang sesuai
dengan pesan yang disampaikan.
Banyak orang memiliki
anggapan yang salah, yang mengangap bahwa proses komunikasi adalah sesuatu yang
mudah dan sederhana. Pada kenyataannya, proses komunikasi memerlukan latihan
dan keahlian khusus serta memiliki banyak aspek yang perlu dipelajari, agar
seseorang mampu untuk berkomunikasi secara efektif.
Proses
Komunikasi
Banyak definisi mengenai komunikasi, mengapa perlu
melakukan komunikasi, bagaimana proses komunikasi dan berbagai model untuk
menjelaskan mengenai proses komunikasi.
proses komunikasi dapat
dibagi dalam 7(tujuh) komponen utama, yaitu 1. Pengirim pesan(komunikator), 2.
Penerima Pesan(komunikan), 3. Pesan( sesuatu yang dikomunikasikan), 4. Saluran
komunikasi, 5.Proses penerjemahan pesan (Decoding dan encoding), 6.
Feedback(respon), 7 Lingkungan komunikasi(Context). setiap komponen tersebut
memiliki peran dalam terciptanya proses komunikasi yang efektif.
Mendengarkan dan
memdapatkan respon
Salah satu komponen
dari proses komunikasi ini adalah komunikan yang mendengarkan pesan dan
memberikan respon terhadap pesan yang disampaikan. Mendengarkan(listening)
dibedakan dengan kata “mendengar”(hear). Mendengarkan dalam terminologi ini
selain mendengar dalam arti harafiah menggunakan alat pendengaran(telinga),
memiliki arti yang lebih luas lagi termasuk penggunaan penerima pesan lainnya.
Dalam bahasa inggris, listen/listening memiliki padanan kata “pay attention”
atau memberikan perhatian terhadap sesuatu, dan bukan hanya terhadap suara
semata.
4.
IMPLIKASI
MANAJERIAL
Implikasi manajerial adalah
untuk meningkatkan efektifitas teamwork dalam
sebuah perusahaan memerlukan team work yang
baik antara bagian dan divisi
dalam perusahaannya tersebut,agar perusahaan dapat berkembang dan bergerak maju
dengan lebih cepat.
Dalam manajemen terdapat 2 implikasi yaitu :
1. Implikasi prosedural meliputi tata cara analisis, pilihan representasi, perencanaan
kerja dan formulasi kebijakan
2. implikasi kebijakan meliputi sifat substantif, perkiraan ke depan dan perumusan tindakan.
2. implikasi kebijakan meliputi sifat substantif, perkiraan ke depan dan perumusan tindakan.
Midle Road artinya kepemimpinan yang menekankan pada
tingkat keseimbangan antara tugas dan
hubungan manusiawi , dengan kata lain kinerja organisasi yang mencukupi
dimungkinkan melalui penyeimbangan kebutuhan untuk bekerja dengan memelihara
moral individu pada tingkat yang memuaskan.
Implikasi
manajerial dalam hal pembentukan kelompok sangat terlihat pada pembentukan team
work pada suatu perusahaan. Perusahaan dapat mengefektifkan dan
mengefisiensikan proses operasional usaha mereka melalui team work.
Pemimpin perusahaan juga dapat lebih mudah dalam mengontrol tenaga kerja mereka
sehingga dapat memberikan apresiasi sesuai dengan hasil pencapaian baik secara
umum melalui team work maupun secara khusus melalui
anggota-anggotanya.
Teamwork
atau kerja sama tim merupakan bentuk kerja kelompok yang bertujuan untuk
mencapai target yang sudah disepakati sebelumnya. Harus disadari bahwa teamwork
merupakan peleburan berbagai pribadi yang menjadi satu pribadi untuk mencpai
tujuan bersama. Tujuan tersebut bukanlah tujuan pribadi, bukan tujuan ketua
tim, bukan pula tujuan dari pribadi paling populer di tim.
Dalam
sebuah tim yang dibutuhkan adalah kemauan untuk saling bergandeng-tangan menyelesaikan
pekerjaan. Bisa jadi satu orang tidak menyelesaikan pekerjaan atau tidak ahli
dalam pekerjaan A, namun dapat dikerjakan oleh anggota tim lainnya. Inilah yang
dimaksudkan dengan kerja tim, beban dibagi untuk satu tujuan bersama.
Sumber :
-
repository.usu.ac.id/bitstream/.../3/Chapter%20II.pdf
-
file.upi.edu/Direktori/.../IP-TM3_KOMUNIKASI.pdf
-
retno_ekawaty.staff.gunadarma.ac.id/.../Komunikasi+...
-
etd.ugm.ac.id/index.php?...