Pages

Tuesday, March 18, 2014

PERAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI

1.      PENGERTIAN DAN ARTI PENTING KOMUNIKASI
Pengertian Komunikasi
 Proses komunikasi pada hakikatnya merupakan proses penyampain pesan
antar manusia baik secara kelompok maupun secara individual dari satu pihak
kepada pihak lain. Dalam proses penyampaian pesan tersebut juga mengandung
arti adanya pembagian pesan (sharing of information) yang cenderung mengarah
ke pencapain titik terentu sampai disepakatinya makna suatu pesan antar pihak-
pihak yang berkomunikasi.
 Pengertian komunikasi secara umum dapat dilihat dari dua segi, yaitu :
1. Pengertian Komunikasi Secara Etimologis
Secara etimologis (asal usul kata), komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu
communication yang berarti sama, dalam hal ini berarti membuat
kebersamaan makna dalam suatu hal antara dua orang atau lebih.
Jadi komunikasi berlangsung apabila antara orang-orang yang terlibat dalam
proses komunikasi itu terdapat kesamaan makna mengenai suatu hal yang
dikomunikasikannya.
2. Pengertian Komunikasi Secara Terminologis
Secara terminologis, komunikasi berarti proses penyampain suatu pernyataan
oleh seseorang kepada orang lain. Pengertian tersebut menjelaskan bahwa
komunikasi melibatkan sejumlah orang dimana seseorang menyatakan sesuatu
kepada orang lain.
Onong Uchana Effendy dalam bukunya Ilmu Komunikasi : Teori dan
Praktek, mengatakan komunikasi pada hakekatnya adalah proses penyampaian
pikiran atau perasaan oleh komunikator kepada kommunikan. Menurut Carl
I.Hovland dalam buku  Social Communication, komunikasi adalah proses
bilamana seorang individu (komunikator) mengoper stimulans (biasanya
lambang kata-kata) untuk merubah tingkah laku individu lainnya (komunikan)
(Siahaan, 1991:3)
Sebuah definisi yang dibuat oleh kelompok sarjana komunikasi yang
mengkhususkan diri pada studi komunikasi antar manusia (human
communication) bahwa : “ Komunikasi adalah suatu transaksi, proses simbolik
yang menghendaki orang-orang mengatur lingkungannya dengan (1)
membangun hubungan antar sesame manusia (2) melalui pertukaran informasi
(3) untuk menguatkan sikap dan tingkah laku orang lain (4) serta berusaha
mengubah sikap dan tingkah laku itu”. (Cangara, 2002:19).
2.      JENIS DAN PROSES KOMUNIKASI
PROSES KOMUNIKASI
Contoh model komunikasi yang sederhana digambarkan dibawah ini :
   Pengirim—>Berita—>Penerima
Jika salah satu 
elemen komunikasi tidak ada maka komunikasi tidak akan berjalan. Ada komponen-komponen dalam komunikasi antara lain :
Pengirim(Sender=Sumber) adalah seseorang yang mempunyai kebutuhan atau informasi serta mempunyai kepentinga mengkomunikasikan kepada orang lain.
Pengkodean (Encoding) adalah pengirim mengkodean informasi yang akan disampaikan ke dalam symbol atau isyarat.
Pesan (Massage), pesan dapat dalam segala bentuk biasanya dapat dirasakan atau dimengerti satu atau lebih dari indra penerima.
Saluran (Chanel) adalah cara mentrasmisikan pesan, misal kertas untuk surat, udara untuk kata-kata yang diucapkan.
Penerima (Recaiver) adalah orang yang menafsirkan pesan penerima, jika pesan tidak disampaikan kepada penerima maka komunikasi tidak akan terjadi.
Penafsiran kode (Decoding) adalah proses dimana penerima menafsirkan pesan dan menterjemahkan menjadi informasi yang berarti baginya. Jika semakin tepat penafsiran penerima terhadap pesan yang dimaksudkan oleh penerima, Maka semakin efektif komunikasi yang terjadi.
Umpan balik (Feedback) adalah pembalikan dari proses komunikasi dimana reaksi kominikasi pengirim dinyatakan.
Didalam organisasi sangat membutuhkan komunikasi. Adapun jenis- jenis komunikasi dalam organisasai antara lain :
a. Komunikasi formal vs informal
Komunikasi formal adalah komunikasi yang mengikuti rantai komando yang dicapai oleh hirarki wewenang. Komunikasi informal adalah komunikasi yang terjadi diluar dan tidak tergantung pada herarki wewenang. Komunikasi informal ini timbul karena adanya berbagai maksud, yaitu
- Pemuasan kebutuhan manusiawi,
- Perlawanan terhadap pengaruh yang monoton dan membosankan,
- Keinginan untuk mempengaruhi perilaku orang lain,
- Sumber informasi hubungan pekerjaan.
Jenis lain dari komunikasi informasi adalah adalah dasas-desusyang secara resmi tidak setuju. Desas-desus ini juga mempunyai peranan fungsional sebagai alat komunikasi tambahan bagi organisasi.
b. Komunikasi ke bawah vs komunikasi ke atas vs komunikasi lateral
Komunikasi kebawah mengalir dari peringkat atas ke bawah dalam herarki. Komunikasi ke atas adalah berita yang mengalir darin peringkat bawah ke atas atas suatu organisasi. Komunikasi lateral adalah sejajar antara mereka yang berada tingkat satu wewenang.
c. Komunikasi satu arah dan dua arah
Komunikasi satu arah, pengirim berita berkomunikasi tanpa meminta umpan balik, sedangkan komunikasi dua arah adalah penerima dapat dan memberi umpan balik.
Bagaimanapun juga keefektifan komunikasi organisasi dipengaruhi beberapa factor diantaranya :
1.      Saluran komunikasi formal
2.      Sruktur wewenang
3.      KOMUNIKASI EFEKTIF
Komunikasi efektif bukan semata-mata bagaimana kita dapat menyampaikan pesan secara efektif, namun jauh lebih penting lagi adalah bagaimana kita mendapatkan respon yang sesuai dengan pesan yang disampaikan.
Banyak orang memiliki anggapan yang salah, yang mengangap bahwa proses komunikasi adalah sesuatu yang mudah dan sederhana. Pada kenyataannya, proses komunikasi memerlukan latihan dan keahlian khusus serta memiliki banyak aspek yang perlu dipelajari, agar seseorang mampu untuk berkomunikasi secara efektif.
Proses Komunikasi
Banyak  definisi mengenai komunikasi, mengapa perlu melakukan komunikasi, bagaimana proses komunikasi dan berbagai model untuk menjelaskan mengenai proses komunikasi.
proses komunikasi dapat dibagi dalam 7(tujuh) komponen utama, yaitu 1. Pengirim pesan(komunikator), 2. Penerima Pesan(komunikan), 3. Pesan( sesuatu yang dikomunikasikan), 4. Saluran komunikasi, 5.Proses penerjemahan pesan (Decoding dan encoding), 6. Feedback(respon), 7 Lingkungan komunikasi(Context). setiap komponen tersebut memiliki peran dalam terciptanya proses komunikasi yang efektif. 
Mendengarkan dan memdapatkan respon
Salah satu komponen dari proses komunikasi ini adalah komunikan yang mendengarkan pesan dan memberikan respon terhadap pesan yang disampaikan. Mendengarkan(listening) dibedakan dengan kata “mendengar”(hear). Mendengarkan dalam terminologi ini selain mendengar dalam arti harafiah menggunakan alat pendengaran(telinga), memiliki arti yang lebih luas lagi termasuk penggunaan penerima pesan lainnya. Dalam bahasa inggris, listen/listening memiliki padanan kata “pay attention” atau memberikan perhatian terhadap sesuatu, dan bukan hanya terhadap suara semata.
4.      IMPLIKASI MANAJERIAL
Implikasi manajerial adalah untuk meningkatkan efektifitas teamwork dalam sebuah perusahaan memerlukan team work yang baik antara bagian dan divisi dalam perusahaannya tersebut,agar perusahaan dapat berkembang dan bergerak maju dengan lebih cepat.
Dalam manajemen terdapat 2 implikasi yaitu :
1. Implikasi prosedural meliputi tata cara analisis, pilihan representasi, perencanaan kerja dan formulasi kebijakan
2. implikasi kebijakan meliputi sifat substantif, perkiraan ke depan dan perumusan tindakan.
Midle Road artinya kepemimpinan yang menekankan pada tingkat keseimbangan antara tugas dan hubungan manusiawi , dengan kata lain kinerja organisasi yang mencukupi dimungkinkan melalui penyeimbangan kebutuhan untuk bekerja dengan memelihara moral individu pada tingkat yang memuaskan.
Implikasi manajerial dalam hal pembentukan kelompok sangat terlihat pada pembentukan team work pada suatu perusahaan. Perusahaan dapat mengefektifkan dan mengefisiensikan proses operasional usaha mereka melalui team work. Pemimpin perusahaan juga dapat lebih mudah dalam mengontrol tenaga kerja mereka sehingga dapat memberikan apresiasi sesuai dengan hasil pencapaian baik secara umum melalui team work maupun secara khusus melalui anggota-anggotanya. 
Teamwork atau kerja sama tim merupakan bentuk kerja kelompok yang bertujuan untuk mencapai target yang sudah disepakati sebelumnya. Harus disadari bahwa teamwork merupakan peleburan berbagai pribadi yang menjadi satu pribadi untuk mencpai tujuan bersama. Tujuan tersebut bukanlah tujuan pribadi, bukan tujuan ketua tim, bukan pula tujuan dari pribadi paling populer di tim.
Dalam sebuah tim yang dibutuhkan adalah kemauan untuk saling bergandeng-tangan menyelesaikan pekerjaan. Bisa jadi satu orang tidak menyelesaikan pekerjaan atau tidak ahli dalam pekerjaan A, namun dapat dikerjakan oleh anggota tim lainnya. Inilah yang dimaksudkan dengan kerja tim, beban dibagi untuk satu tujuan bersama.
Sumber :
-         repository.usu.ac.id/bitstream/.../3/Chapter%20II.pdf
-         file.upi.edu/Direktori/.../IP-TM3_KOMUNIKASI.pdf
-         retno_ekawaty.staff.gunadarma.ac.id/.../Komunikasi+...

-         etd.ugm.ac.id/index.php?...
 

Blogger news

Blogroll

About